Pelangi
Sumber : koleksifoto.com
Oleh : Augusta Prawira Susilo
Betapa Tuhan menciptakan sesuatu
itu dalam bentuk yang seindah-indahnya. Tiada kesalahan dalam menciptakan
segala sesuatu itu, dari hal terkecilpun Tuhan begitu detail dan Indah
menciptanya. Tidak ada kecacatan sedikitpun semua hasil karya Tuhan yang telah
Ia ciptakan didunia ini, semua dirangkai dengan begitu indah bak laksana di
taman-taman bunga yang telah Tuhan rangkai dengan bunga-bunga harum semerbak,
rerumputan yang bergoyang seolah melambaikan tangan kepada sesiapa yang
melewati melihatnya, pepohan nan rimbun meneduhkan sesiapa saja yang berteduh
di bawahnya, semilir angin mengalir di udara menyejukkan penatnya keadaan yang
semakin rancu dengan polusi-polusi emisi.
Yaaah, itulah betapa Tuhan
menciptakan dunia beserta isinya dengan indah. Salah satu yang telah Tuhan
cipta untuk melengkapi indahnya dunia adalah pelangi. Pelangi beragam warnamu,
dan semakin beragam ia semakin indah dipandang oleh mata ini. Tidak ada
keangkuhan di sana, ia begitu tenang dalam merangkai warnanya. Ia sangat anggun
apabila berwarna-warni. Terbesit di pikiran, apakah pelangi itu tidak menyaingi
satu warna dengan yang lainnya, tentu saja jawabannya tidak karena apabila ia
menyaingi satu warna itu maka akan berbenturanlah warna-warna itu dan tidak
akan menjadi sebuah pelangi yang indah. Mereka saling mengisi antara satu
relung dengan relung yang lainnya, mereka tidak bisa disatukan karena mereka
ditakdirkan berbeda, dan apabila berusaha disatukan maka mereka akan saling berbenturan
dan akan menjadi warna hitam yang kelam, dan sirnalah keindahan pelangi itu.
Pelangi di takdirkan dalam keadaan
berbeda warna, itulah kekhasan pelangi yang dapat kita lihat sekarang ini,
setelah hujan berhenti di atas mata langit. Keiklhasan dalam memberikan
keindahan, dia tidak mengharapkan imbalan dari setiap insan di dunia ini. Tiada
keputus asaan darinya ketika tiada seorangpun yang tidak melihatnya. Namun ia
tetap bersinar terang menyejukkan hati apabila ada yang melihatnya. Seraya berkata,
“Aku adalah pelangi, aku akan menghiasi langit ini dengan pancaran
warna-warnaku ini. Walau tiada yang melihat, namun aku bahagia dapat memberikan
keindahan dalam dunia ini. Sehingga siapa saja yang melihatku dapat bahagia.” Itulah
kata-kata, apabila pelangi dapat berbicara, ia tidak mengharapkan apapun dari
setiap insane yang hidup di dunia ini. Namun, ia begitu ikhlas dan bahagia
apabila melihat setiap indan di dunia ini bahagia. Subahanallah…
Warna pelangi, ia tidak akan rela
saling merendahkan satu sama lain, apalagi kalau ada warna yang pudar atau warna
yang kurang mencolok yang dapat menarik perhatian setiap yang melihatnya. Ia akan
memberikan sebagian dari warnanya untuk menguatkan warna yang kian pudar itu. Walau
ia tahu bahwa apa yang ia beri itu tidak dapat membantu seutuhnya, namun ia
tetap membantu sekuat tenaganya untuk membantu teman warnanya. Kebahagiaan kebersamaan
pelangi itu patutlah dicontoh oleh kita sebagai insan manusia yang hidup
didunia yang fana ini. Sesungguhnya tidak ada yang patut kita sombongkan akan
diri kita hari ini. Hakekatnya apa yang amanah berada di kita hari ini adalah tanggung jawab
yang akan Tuhan minta pertanggung jawabannya ketika kita nanti telah berpindah
alam dari dunia ini. Untuk apa kekuatan dan amanah kita selama ini digunakan,
untuk merendahkan orang lainkah atau membanggakan diri sendiri di hadapan orang
lain. Untuk apa masa muda kita dugunakan, apakah untuk menyepelekan orang yang
disekeliling kita, atau membantu orang yang sedang mengalami kesulitan. Sungguh
apa yang ada di diri kita hari ini adalah pemberian Tuhan, dan semua akan
kembali kepada pemiliknya yaitu Tuhan Semesta Alam.